Oleh: Endah Gustianti Hamzah, S.Pd. – Wakasek Kurikulum SMP Darul Hikam
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek) mengeluarkan kebijakan dalam pengembangan Kurikulum Merdeka yang diberikan kepada satuan pendidikan sebagai opsi tambahan dalam rangka melakukan pemulihan pembelajaran atau penggulangan learning loss yang terjadi di masa pandemi selama 2022-2024. Kebijakan Kemendikburistek terkait kurikulum nasional akan dikaji ulang pada 2024 berdasarkan evaluasi selama masa pemulihan pembelajaran.
Merujuk pada kebijakan tersebut pada Tahun Ajaran 2022-2023, SMP Darul Hikam menerapkan 2 Kurikulum Nasional yaitu Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013 ditambah Kurikulum Khas Darul Hikam. Pelaksanaan Kurikulum Merdeka untuk kelas 7 dan Kurikulum 2013 untuk kelas 8 dan 9.
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang bertujuan untuk mengasah minat dan bakat anak sejak dini dengan berfokus pada materi esensial, pengembangan karakter, dan kompetensi peserta didik. Selain itu, kurikulum ini juga mengutamakan strategi pembelajaran berbasis proyek. Artinya, peserta didik akan mengimplementasikan materi yang telah dipelajari melalui proyek atau studi kasus, sehingga pemahaman konsep bisa lebih terlaksana. Nama proyek ini adalah Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Proyek ini sifatnya lintas mapel. Melalui proyek ini, siswa diminta untuk melakukan observasi masalah dari konteks lokal dan memberikan solusi nyata terhadap masalah tersebut.
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), yaitu kegiatan kokurikuler berbasis proyek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan.
SMP Darul Hikam melaksanakan P5 pertama selama bulan September dengan tema Gaya Hidup Berkelanjutan dengan judul proyeknya yaitu “Jejak Karbon Kita”. Proyek ini melibatkan beberapa mata pelajaran yaitu IPA, IPS, Matematika, Bahasa Inggris, dan Conversation. Pada Proyek ini siswa dalam kelas dibagi kedalam 5-6 kelompok.
Projek ini dimulai dengan tahap pengenalan, siswa mengenali dan memahami konsep dari jejak karbon, sumber emisi dan keadaan dunia saat ini. Setelah tahap pengenalan, siswa masuk dalam tahap kontekstualisasi dengan melakukan riset terpadu dan mandiri, melihat konteks lingkungan sekitar yang berkaitan dengan potensi sumber emisi di lingkungan sekitar, serta melihat lingkungan sekitar yang telah menerapkan budaya hidup bersih dan melakukan pengelolaan sampah dengan baik yang dilakukan dalam kegiatan Belajar Langsung di Alam (BLA) pada Kamis, 22 September 2022 di daerah Cibunut Finest.
Selama proses projek ini berjalan, siswa tidak hanya membentuk pengetahuan, namun juga membangun kesadaran dan melakukan penyelidikan secara kritis sehingga pada akhirnya dapat merencanakan solusi aksi dari situasi yang telah mereka ketahui dan pahami. Di tahap ini, siswa menuangkan aksi nyata mereka dengan melakukan kampanye bagi komunitas sekolah agar terbangun kesadaran yang lebih luas, dan merencanakan beberapa solusi program sekolah agar komunitas sekolah dapat berkontribusi untuk mengurangi jejak emisi karbon. Beberapa solusi aksi yang ditawarkan adalah melakukan Gerakan Kampanye di media sosial, membuat mol dan ecobrick, melakukan penanaman pohon, dan sebagainya.